Kontributor : Putra
Pangkalan Bun, 9 Juni 2015
Sudah lama tidak mengolah bahan untuk blog cilik pribadi, maka kali ini saya lanjut kembali. Pada kesempatan yang baru ini, akan coba diulas uneg-uneg seputar prosesor AMD A6-7400K.
Tidak lupa pula, saya mengucapkan terima kasih untuk rekan-rekan yang telah meluangkan waktu, membantu bertukar ide, dan meracik bahan-bahan untuk pc rakitan kali ini. Terutama apresiasi saya kepada pihak AMD Indonesia yang berkenan memberikan prosesor A6-7400K. Melalui hadiah juara ketiga dari event AMD Bloggership Program & AMD Review Competition 2015 (Periode : 25 Maret).
Spesifikasi Rig
- AMD A6-7400K 3.5 GHz
- Biostar A70U3P
- Kingston Hyperx Fury 2x4GB DDR3-1866
- Integrated graphics Radeon R5
- A-Data SP900 128GB
- Dazumba DE-230
- Corsair VS450
- Windows 8.1 Pro 64-bit (copy)
- Catalyst 15.5 Beta
- Monitor LG W1642S (resolusi layar 1366 x 768)
klip gambar yang didapat dengan aplikasi HWiNFO64
Prosesor A6-7400K ini memiliki L2-cache sebesar 1MB dan bertipe dual core. Meskipun hanya memiliki dua inti, namun multiplier-nya tidak dikunci/ unlocked. Sehingga dapat ditingkatkan frekuensi prosesornya atau bisa di-overclock. Pada kondisi idle, frekuensi prosesor ada di angka 1.4 GHz. Frekuensi normal ada di 3.5GHz dan maximal turbo di 3.9GHz.
Di dalam prosesor A6-7400K terdapat pula iGPU Radeon R5, dideteksi dengan aplikasi GPU-Z sebagai berikut :
Produk yang sudah dijual di Indonesia sejak bulan Agustus 2014 ini, di bagian belakang dari kotak kemasannya ada keterangan 2 CPU + 4 GPU. Bisa diartikan dengan :
- Core prosesor ada dua bagian
- Graphic shaders ada empat bagian, dimana dalam setiap bagian terdapat 64 unified
- Jadi, total shaders keseluruhan 256 unified
- Restart komputer, tekan tombol Del berulang
- Jika sudah masuk bios, cari menu Advanced
- Pilih sub-menu CPU Configuration
- Pilih Enabled
- Akan muncul Configurable TDP Value (W) 45 , seperti pada gambar di bawah ini
Di ujung ulasan ini, akan saya berikan apa saja plus dan minus dari prosesor AMD A6-7400K yang sudah seminggu dipakai (sedari 31 Mei 2015).
Kelebihan :
- Prosesor tidak dikunci/ dapat di-overclock
- Sudah terdapat iGPU Radeon R5 di dalam prosesor
- Memiliki Configurable TDP yang dapat diatur ke 45 watt atau 65 watt
- Cocok apabila dipakai untuk bahan PC kantor/ PC Client di warnet/ PC desktop mini
- Prosesor belum memiliki empat inti/ masih dual core
- Memiliki L2-cache yang cukup kecil, 1 MB
- Memerlukan HSF prosesor pihak ketiga untuk pendinginan yang lebih mantap
- iGPU Radeon R5 menyukai memori ram berfrekuensi tinggi minimal DDR3-1866
Interior Rig Saya
Semoga ulasan saya ini dapat menjadi rujukan untuk rekan-rekan yang mau merakit rig komputer di warnet/ di kantor/ di rumah. Sekali lagi saya mengucapkan terima kasih.
Bonus : Belajar Overclock Ringan
Batasan masalah
- Nilai FSB tetap di angka 100 MHz
- Yang diubah hanya angka multiplier saja
- Prosesor di-overclock melalui aplikasi amd overdrive
- Timing memori ram dan voltase tidak diutak-atik, dibiarkan apa adanya
- Tidak memakai pendingin prosesor/ hsf standar
- Suhu maupun thermal margin sengaja tidak dipantau
- Gunakanlah catu daya/ power supply pure yang terpercaya
Restart komputer, masuk ke bios dan kembalikan ke setting standar (Restore Defaults) lalu pilih Yes
Masih di dalam bios, pilih menu Advanced lalu cari pilihan CPU Configuration. Yang diubah hanya bagian Mode CPB atau Turbo Boost, diubah statusnya menjadi Disabled.
Sebelum keluar dari bios melalui menu Save & Exit, pilih opsi Save Changes and Reset. Setelah masuk windows kembali, buka aplikasi amd overdrive. Pilih menu System Information, lalu klik sub menu Basic, maka akan muncul seperti ini :
Ilustrasi gambar di atas, prosesor A6-7400K terbaca frekuensi prosesor ada di 1397 MHz dan core multiplier di angka 14x (karena sedang berada dalam kondisi idle/ stasioner).
Untuk menaikkan multiplier atau di-overclock, naik ke menu Performance Control. Lanjut pilih sub menu Clock/ Voltage.
Gambar di atas, prosesor sudah berada di frekuensi 3.5 GHz. Jika ingin mengubahnya (dinaikkan/ diturunkan), geser saja batang penunjuk di bagian CPU Core 0 Multiplier ke angka baru yang dimau. Oh ya, naikkan saja dengan toleransi paling banyak 20% dari multiplier standar . Uji coba kali ini, dari angka 35x digeser mentok ke 42x. Jangan lupa klik tombol Apply setiap melakukan ubahan angka multiplier (ada di bagian kanan bawah).
Pada kasus kali ini, kita hanya mencoba mengutak-atik bagian Clock > CPU Core 0 Multiplier. Setelah diberikan perlakuan multiplier 39x didapat :

Setelahnya bisa diperiksa dengan Stability Test (sub menu di bawah Clock/ Voltage) selama selang waktu yang ditentukan. Misalnya : diambil periode tes selama 24 menit saja.
Di multiplier 39x, sistem lancar
Di multiplier 41x, sistem lancar
Di multiplier 42x, sistem terhenti/ freeze sebelum stability test dimulai
Layar di windows menjadi hang. Sehingga menyebabkan komputer di-reset/ restart paksa dan tidak bisa melewati Stability Test seperti di multiplier 41x atau 39x di atas.
Jika sudah selesai melakukan ritual overclock yang diinginkan, bisa saja apabila sistem dibiarkan atau dikembalikan ke setelan awal (Restore Defaults di menu bios) .
Kesimpulan sementara :
Untuk pemakaian harian dengan pendingin/ hsf 3rd party, prosesor AMD A6-7400K dapat digeber hingga multiplier 41x atau sampai di frekuensi 4.1 GHz
AMD, Bisa Banget
Tidak ada komentar:
Posting Komentar